Sebuah seni dalam Berharap


Harapan adalah suatu keyakinan atau keinginan yaang mungkin saja akan datang suatu kebaikan di masa yang akan datang. bentuknya tak nampak dan bahkan orang lain pun tidak dapat melihat apa yang kita harapkan karena harapan adalah sebuah sugesti dalam hati dan pikiran agar apa yang kita bayangkan segera terlaksanakan.

Tapi justru harapan yang salah dalam menempatkan malah membuat kekecewaan yang amat dalam. Apakah anda tahu mengapa harapan yang anda bayangkan malah menjatuhkan anda sendiri? Proses harapan sendiri adalah Menskenariokan sesuatu sebelum melihat, misalnya ketika melamar pekerjaan dan anda berangkat untuk interview nah pasti yang pertama anda bayangkan adalah situasi interview yang menengangkan bukan? Setelah selesai interview membayangkan lagi anda diterima di perusahaan tersebut.

Tanpa melihat kejadian anda sudah menskenariokan keadaan dalam pikiran. Waktu anda lihat dan dengar ternyata anda tidak diterima bekerja disana, ini pasti sangat mengecewakan karena dimana anda sudah berharap yang baik-baik malah berujung dengan kekecewaan. Menyakitkan pastinya
Lalu apa yang salah? mengapa ekspektasi sangat jauh dengan realita? Harapannya memang tidak salah, yang salah adalah skenario yang dibuat dalam pikiran seolah-olah itu akan terjadi di kemudian hari. Harapan sendiri membuat kita mempunyai tujuan dan juga semangat hanya saja kita belum melihat realitanya tapi malah menskenariokan keadaannya. Nantinya justru kamu akan sering menyalahkan diri sendiri dan keadaan
Balikan keadaan berharap yang sering anda lakukan agar tidak berujung kepada rasa kecewa yang dalam, dari asalnya membayang kan lalu melihat. Balikan menjadi lihat dulu baru bayang kan cukup berharap dari mulut saja tidak perlu diskenariokan di dalam pikiran

Ali Bin Abi Thalib pernah berkata "Aku pernah mengalami semua kepahitan dalam hidup, yang paling pahit adalah berharap kepada manusia" apalagi anda yang sedang berharap bahwa orang lain mampu menyelesaikan masalah finansial yang anda miliki. Bukannya malah beres tapi jadi makin stress terkadang

Ambil kisah ketika Firaun berkata: "Aku adalah rabb kalian yang paling tinggi" (QS An Naziat:24) dari kisah Firaun kita bisa belajar ketika kita berharap kepada manusia yang kita anggap bahwa dia lebih tinggi derajatnya dibanding diri kita sendiri yang terjadi adalah malah kita yang diperbudak bukan, Karena jika memang dia adalah manusia baik akan berbeda cerita ketika diberi kekuasaan.

Sesekali coba mulai untuk berharap tanpa menskenariokan keadaan yang anda pikir akan benar-benar terjadi di masa yang akan datang, karena hidup memang banyak ketidak pastian anda sendiri saja tidak tahu akan menjadi apa kedepannya bukan.


Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Sebuah seni dalam Berharap"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel