Apakah semuanya cukup dengan kerja keras?

Hallo agan dan agan wati yang baik hati dan tidak sombong dan sekarang sedang membaca tulisan ini dalam hati apa kabar? Semoga semuanya baik-baik saja amin. Kerja keras itu apa sih? Bentuknya bagaimana? Dan untuk apa? Apakah kerja keras itu adalah sesuatu kegiatan atau usaha yang dilakukan dengan ngotot dan terus berusaha? Apakah kerja keras itu adalah kita yang sama sekali tak kenal lelah? Dan apakah kerja keras itu sesuatu yang sangat menguntungkan bagi kita?

Semuanya tergantung anda yang menafsirkan apa itu kerja keras. Banyak orang yang beranggapan bahwa kerja keras adalah ketika kita melakukan sebuah kegiatan dengan usaha yang maksimal dan meminimalisir waktu agar bisa terus bertindak dan juga tentunnya tidak perduli apakah kita lelah atau tidak. Meskipun demikian mengapa banyak orang yang telah bekerja dengan keras tapi tidak mendapat hasil yang mereka inginkan?

Artikel ini saya buat murni karena ilham yang ada di pikiran saya hari ini jam ini dan saat ini, artikel ini tidak ditujukan untuk mereka yang ingin sukses dalam hal materi dan kekayaan yang melimpah dengan kendaraan super mewah dan juga rumah yang terkesan wah. Tapi artikel ini saya buat hanya untuk hal dasar yang sering kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali melakukan sebuah usaha dan juga kegiatan dimana ekspektasi berbeda jauh dengan realita yang kita hadapi.

Lalu mengapa kerja keras tidak membuahkan hasil yang kita inginkan? Apakah kerja keras itu salah? Jawabannya sederhana kerja keras tidaklah salah karena tentu saja tidak ada kegiatan atau usaha yang tidak membutuhkan waktu dan tenaga. Hanya saja kita melakukannya dengan kerja yang terbilang keras tanpa memperdulikan kerja cerdas. Maksudnya apa? Kerja cerdas bukanlah kita kerja dengan segala algoritma rumit dan rentetan angka yang membingungkan.

Kerja cerdas adalah kerja yang tepat sasaran. Disebut tepat sasaran karena tahu akan target apa,siapa dan bagaimana. Jika anda bekerja dengan tahu target mugnkin tidak terlalu banyak tenaga yang anda keluarkan karena otomatis anda akan tahu kapan anda harus bertindak.

Contohnya adalah ketika anda misalkan ingin bisa mengetik cepat dengan 10 jari. Anda terus belajar setiap hari bahkan setiap waktu anda latihan tapi apalah daya hasilnya sangat tidak memuaskan. Tentu itu adalah hal yang menjengkelkan bukan terkadang mebuat kita malas untuk melakukan kegiatan itu lagi. Nah anda belajar mengetik untuk apa? Untuk siapa? Dan juga kedepannya akan bagaimana? Apakah itu semua hanya untuk bisa memamerkan keahlian anda kepada teman anda? Dan misalnya anda sudah puas memerkan hal itu apakah akan berhenti sampai sana?

Jika dicermati dengan seksama tentu itu adalah hal yang sia-sia tanpa tujuan yang jelas pula. Dan kemungkinan besarnya adalah ketika anda puas seketika kemampuan mengetik anda malah berkurang dari biasanya. Lalu apa gunanya jika kita tahu targetnya? Terdengar idealis sepertinya dan mungkin saja argumen ini akan anda bantah. Dengan tahunya target bisa meminimalisir anda ketika bingung salahnya dimana. Banyak orang yang bekerja keras kebingungan akan letak kesalahannya tapi dengan adanya sasaran yang tepat bisa meminimalisir hal tersebut.

Banyak motivator diluar sana berkata bahwa kita harus kerja keras dan pantang menyerah. Bagi saya pribadi itu bukanlah sesuatu yang salah hanya saja tidak realistis. Mengapa bisa dikatakan tidak realistis? Karena semua orang pasti mengalami yang namanya lelah entah itu fisik atau jiwa. Anda yang sudah berusaha susah payah tidak mau dibilang menyerah kan? lebih enak dibilang sedang istirahat karena kemarin sudah mengeluarkan banyak tenaga dan usaha.

Kata-kata motivator terkadang hanya membuat kita untuk menyalahkan diri kita yang sekarang. Karena tidak ada orang yang menyerah ketika melakukan usaha dengan mengeluarkan waktu dan tenaga, orang yang benar-benar menyerah adalah orang yang akan bunuh diri bukan yang istirahat ataupun menghentikan usahanya.

Baca : Sikap Menyalahkan Diri Sendiri

Artikel ini saya buat dengan sangat subjektif karena ini murni opini pribadi saya sebagai pemuda yang masih haus akan keberhasilan. Semua ekspektasi sudah ditelan oleh realita yang memang nyata, dunia tidak terlalu membutuhkan manusia yang berkerja dengan keras, tapi dunia hanya membutuhkan manusia yang bekerja dengan tepat sasaran. Sekian dan Terimakasih



Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Apakah semuanya cukup dengan kerja keras?"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel