Moral vs Etika, Antara Pemikiran dan Kesadaran

 

Akhir-akhir ini banyak orang yang sering membincangkan tentang degradasi moral yang terjadi pada generasi muda sekarang. Entah itu karena pesatnya tekhnologi yang menyebabkan kurangnya interaksi sosial secara langsung dengan orang lain yang menjadikan seseorang sulit membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.

Secara biologi kita dibekali naluri dan insting alamiah untuk memilih segala sesuatu yang baik untuk diri kita sendiri dan kita bahkan secara tidak sadar terus menerus menghindari sesuatu yang buruk selagi itu memungkinkan untuk dilakukan. Tapi mengapa moral bisa menjadi inti agar kita bisa menjadi manusia yang benar-benar manusia? Artikel ini saya tulis sepenuhnya menurut opini saya yang sangat subjektif jadi silahkan anda uji atau jika ada yang salah silahkan beri masukan agar saya nantinya bisa membuat sebuah konten yang lebih bermanfaat.

1. Moral

Moral secara umum adalah sebuah pemikiran tentang baik dan buruknya yang menyangkut akhlak seseorang, moral meliputi tata bahasa,tingkah laku dan perbuatan. Seseorang bisa dianggap bermoral jika ia melakukan sesuatu sesuai dengan aturan yang berlaku tanpa merugikan orang lainnya. Contohnya apakah kita pantas berkata kasar kepada orang yang lebih tua secara umur,pengalaman dan pengetahuan dari kita? Mungkin anda selaku pembaca mempunyai jawaban masing masing tentang pertanyaan tadi.

Mengapa saya mengkategorikan moral sebagai pemikiran? Pemikiran sendiri dibagi menjadi dua yaitu:

    1. Progresif

Menurut KBBI progresif adalah paradigma berpikir yang mengarah kepada perubahan situasi sekarang (sosial-politik). Di era tekhnologi dan informasi yang semakin pesat ini amat sangat dibutuhkan pemikiran kritis dan juga mendalam tentang sesuatu yang baru. Paradigma berpikir positif menganggap sebuah perubahan sebagai peluang dan celah untk sedikit lebih maju dari pada keadaan sebelumnya, para pemikir progresif akan merayakan perubahan dengan suka cita dan tawa.

    2. Pasif

Kebalikan dari Progresif, Pasif justru menerima tanpa pikir panjang dan pertimbangan sama sekali. Doktrin dogmatisme dan juga lingkungan sangat berpengaruh terhadap masyarakat umum yang mempunyai paradigma berpikir pasif, paradigma pasif akan menghasilkan para pemikir yang fundamentalis dan reaksioner, dimana mereka cenderung melihat suatu perubahan sebagai hambatan atau sebagai perusak kemanusiaan manusia. Para pemikir pasif justru akan meratapi sebuah perubahan yang merusak moral manusia tanpa ada tindakan relevan selain menyalahkan keadaan.

2. Etika

Etika berbeda dengan moral, munkin kesamaan nya adalah sopan santun dan berbudi luhur. Tapi etika lebih mengarah kepada apa tindakan anda saat menemukan masalah yang nyata. Jelasnya etika adalah suatu kesadaran untuk mengambil sikap saat menghadapi masalah yang nyata. Lain dengan moral etika meliputi sebuah kesadaran dan kontrol penuh terhadap diri sendiri. Entah itu kesadaran akan apa yang sebaiknya dilakukan ataupun apa yang harus ditahan terlebih dahulu saat menghadapi masalah.

Mungkin hanya itu yang bisa saya ringkas dalam artikel ini. Lebih kurangnya mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan ataupun dalam tata bahasa, saya selaku penulis amat sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca

Sekian dan Terimakasih


Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Moral vs Etika, Antara Pemikiran dan Kesadaran"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel